Jumat, 21 Juni 2013

Fanfic Naruhina - Sang Bulan dan Sang Mentari


FANFIC

Title : Sang Bulan dan Sang Mentari
pair : Naruhina
Author : Hina Mangaven (ayu si gustiie)

=========Sang Bulan dan Sang Mentari========
====

Chapter 1

Konoha High school sebuah sekolah elit tentunya yang bersekolah disana hanya orang-orang yang berasal dari kalangan atas. Suasana dari luarnya, selalu tenang,dan damai. Terlihat di dalam ada beberapa siswa yang melewati koridor sekolah sembari bersenda gurau dan terlihat pula beberapa anak gadis duduk di kursi sambil bergosip, entah apa yang mereka gosipan namun tiba-tiba mereka terdiam pandangan mata mereka (khususnya kaum hawa) tertuju pada sosok pemuda berambut kuning cerah secerah Sang Mentari bermata biru Sapphire cemerlang yang memancarkan ketampanan dalam dirinya. Dengan gaya coolnya tangan dimasukkan kedalam saku celana pemuda itu terus berjalan dengan santainya hingga ia tiba didepan pintu sebuah kelas tiba-tiba.
.
Bruuuuukkk
.
Seorang gadis membuka pintu, dan tak sengaja mengenai pemuda itu hingga ia terjepit. ‘siallll’ gumam pemuda itu dalam hati. Namun Gadis yang berambut indigo itu tidak menyadari kejadian itu, gadis itu tetap saja berjalan pergi, tentu saja pemuda itu tak tinggal diam
“hai kau yang disana” panggil pemuda itu dengan suara datar “apa kau tidak menyadari aku kau jepit karena kau sembarangan membuka pintu?” sambung pemuda dengan kesalnya.
Gadis itu menghampiri pemuda tersebut “ma-af, tapi apa maksudmu berkata sperti i-tu, aq tidak tau kalau ada orang?” jawab pelan gadis itu dengan tatapan tak berdosa.
.
.
Pemuda yang semula ingin mencaci-maki gadis itu, ketika melihat wajah gadis itu ia menjadi sedikit terpesona. Suara gadis itu begitu lembut, rambutnya panjang lurus berwarna indigo, kulitnya putih mulus. Tubuhnya langsing dan tinggi, serta matanya berwarna lavender. Sungguh membuatnya sedikit terpesona (ah bukan sedikit tp sangat) . Layaknya terkena gaya gravitasi dari kecantikan gadis itu, pemuda itu semakin mendekatkan diri pada gadis itu hingga wajah mereka saling bertatapan, hingga berjarak cuman 15 cm. coba reader bayangkan gadis yang lemah lembut itu menyadari seorang pemuda tengah menatapnya begitu dekat, membuat pipinya yang putih menjadi merona-rona merah, detak jantungnya berdegup perlahan semakin cepat ‘oh Tuhan ada apa dengan diriku ini, perasaan apa ini?’ gumam gadis itu dalam hati.
.
.
“aku belum pernah melihat mu sebelumnya, kau siapa?” kata pemuda itu sembari menjauhkan wajahnya dari gadis itu.
“e-hh, a-nu aku murid pindahan dari Sma SHS (suna high scool)” jawab hinata terbata-bata dengan kepala tertunduk. Naruto hanya ber-owh-ria saja.
suasana Sunyi senyap menyelimuti mereka beberapa saat sampai akhirnya
.
.
“hinataa,” teriakan seseorang pemuda gagah dengan rambutnya yang panjang terikat diujungnya memecah keheningan diantara mereka berdua. “eh apa yg kau lakukan disini, Naruto” yah itulah nama pemuda berambut kuning tersebut tepatnya sih Uzumaki Naruto. “apa yang kau lakukan dengan adikku” sambung pemuda berambut pangjang yang bernama neji ketus, sepertinya melihat hinata ditempat yg sepi begitu bersama laki-laki membuat sifat sister complexnya neji kambuh hehe #abaikan.
.
.
“maaf” kata hinata pada naruto sembari membalikkan badannya dan akan menghampiri kakaknya, namun ketika akan pergi tanganNaruto sudah lebih dulu menarik tangan Hinata. Hinata berbalik melihat naruto,
“baka, hanya Maaf ? cih,” jawab naruto kesal
“ jadi nama mu hinata, ingat masalah kita belum selesai” sambung naruto dengan terseyum licik tapi tak mengurangi ketampanannya (heheh).
Mendengar itu entah kenapa atau karena sister compleknya lagi kumat, neji memasang deathglarenya kearah naruto. Sembari menarik adiknya
“kau kenapa, ini bukan urusanmu neji, kau tidak perlu memasang wajah seperti itu, aku ini teman mu,” balas naruto dengan santai dan cueknya “adikmu manis” sambung naruto samar-samar dengan tersenyum lebar cirikasnya.
.
.
melihat senyum naruto hinata kembali terpesona, bahkan kali ini sampai membuatnya bengong terfokus kearah naruto.’senyum itu, lucu aku suka’ gumam hinata dalam hati “hinata ayo kita pergi” ajak neji sambil menarik tangan hinata. Hinata menoleh kebelakang tak disangka naruto juga menoleh kearah hinata ‘aku kesal padamu bahkan marah tapi aku juga senang melihatmu, aku tak tau kenapa’ gumam naruto dalam hati sembari tersenyum pada hinata, yang kemudian dibalas senyum manis oleh hinata.
.
.
Pertemuan pertama yang begitu singkat bukan ? , namun tanpa mereka sadari benih cinta mulai tumbuh, benih yang akan menjadi cinta sesungguhnya telah dialamatkan oleh Tuhan pada mereka berdua. Lanjutttt
.
.
Diperjalanan pulang didalam mobil neji dan hinata hanya terdiam, hinata menatap kakaknya yang sedang kesal suasana sunyi senyap menyelimuti mereka berdua. Hingga akhirnya mereka tiba di sebuah rumah yang begitu luas, aroma harum dari taman bunga yang berada di halaman depan rumah itu begitu menggoda , tanaman yang berjejer rapi disekeliling halaman terasa menyejukkan, dan gemericik air dari pancoran kolam terlihat menyegarkan, serta merdunya kicauan burung yang menenangkan jiwa, sangat alami bukan? Pastinya, yah inilah rumah dari keluarga hyuuga.
.
.
Pada malam hari yang sunyi senyap sepasang mata amethyst menatap kosong kelangit-langit kamar sembari pikirannya terbang jauh menjelajah pada pertemuan pertamanya dengan naruto si pemilik senyum ceria cirikhasnya, yang menyebabkan jantung menjadi hiperaktif. Layaknya remaja yang hatinya tengah berbenih cinta senyum kecil terus hilir mudik dibibir tipisnya. Seraya matanya terpejam membayangkan ketampanan yang terpancar dari pemilik mata biru sapphire, hingga rasa kantuk menggerogoti dirinya perlahan sampai tak sadar tertidur berbalut senyum manis dibibirnya.
.
“cit cut cit cit cut cit cit “
.
Kicauan suara burung yang terdengar begitu merdu serta hangatnya mentari pagi membuat sepasang mata amesthyst berwarna lavender harus perlahan terbuka dan sembari bangun dari mimpi indah yang menghiasi tudur nyenyak sang gadis hyuuga itu. Perlahan ia beranjak dari tempat tidurnya yang hangat, mandi, bersiap, makan dan bergegas kesekolah bersama sang kakak tersayang.
.
.
Konoha High School
“Ohayou” kesunyian pagi seolah terpecah oleh suara sapa yang saling terlontar diantara para siswa dengan senyum manis masing-masing. Terlihat berjejer mobil terpakir di tempat parkir sekolah, dari dalam mobil keluarlah 2 orang pemuda yang sontak membuat para gadis terbius oleh ketampanan mereka. Pemuda tersebut adalah Sabaku Gaara, pemuda tampan berambut merah dengan tampang stoic cirikhasnya bersama dengan seorang pemuda berambut kuning jabrik yg tiada lain adalah Uzumaki Naruto.
.
.
tet tet tet…………..
terdengar suara bel sekolah yang mengusik telinga menyapa seluruh siswa, menyuruh mereka untuk masuk keruangan kelas masing-masing tempat mereka menempa ilmu kedepannya.
“ishh aku malas belajar, terlebih hari ini yg mengajar dikelas kita adalah kakasi Sensei, terlambat dengan alasan ‘aku tersesat dijalan yang bernama kehidupan’ kebiasaannya begitu menyebalkan” gerutu naruto
“itu masalahmu” balas Gaara dengan nada datar sembari berjalan mendahului Naruto
“yasudah, kau duluan saja” balas naruto
“…..” Garra diam dan pergi, Naruto berbalik badan dan melangkah menuju tempat favoritnya ‘atap sekolah’
.
.
disebuah ruangan kelas telah duduk sekelompok siswa dengan rapi telah siap menerima pelajaran sembari menunggu Sensei TelaDAn (Telat Datang pulAng duluaN #heheh abaikan)
.
5mnit
7mnit
10mnit
.
.
akhirnya munculah sosok yg mereka tunggu “maaf, aku tersesat dijalan yang bernama kehidupan” ucap sensei kakashi tepat seperti yang dikatakan Naruto.
“huuuu, kakashi sensei slalu saja begitu” sorak siswa kelas XI IPA 1 serempak kecuali Gaara dan neji tetap diam dengan posisi masing-masing.
“tenanglah anak-anak” ucap kakashi sensei dengan senyumnya yang tertutup masker dimulutnya
“ayo, skarang kita absen dulu, pertama-tama Hyuga Neji ?” “hadir”
“Sabaku Gaara?” “hm”
“naruto Uzumaki?” “…” kakashi melirik-lirik

“kemana lagi si cempreng itu?” Tanya neji pada Gaara yang duduk tepat disamping kanannya “dia hanya bilang jika ditanya katakan dia sedang tersesat dijalan yang bernama kehidupan” ujar gaara dengan kedua tangan menopang dagunya.
“gaara, neji kalian tau dimana teman kalian ?” “hn” jawab singkat Gaara dan Neji kompak “lalu dia kemana?” “dia sedang tersesat dijalan yang bernama kehidupan” jawab neji yang sedikit membuat kakashi tercentak. “dasar baka, suruh dia menghadapku secepatnya”ujar kakashi
.
#diatap sekolah
.
naruto duduk santai, rambutnya yang berwarna kuning cerah secerah matahari depermainkan oleh hembusan angin yang menyejukkan. Matanya yang berwana biru Sapphire menatap hamparan tanam yang tersusun rapi ditaman sekolah KHS. Perlahan-lahan matanya tertuju pada sesosok gadis berambut indigo dengam mata amesthystnya sedang duduk bersama temannya. Senyum ceria yang terlukis di bibir gadis itu seolah-olah serupa magnet yang menarik pandangannya.
‘gadis itu, dari pertemuan pertama itu hingga detik ini dia selalu menyita ruang dalam pikiranku, kalau dilihat dia anggun seanggun Bulan’ gumamnya sembari merebahkan dirinya, mata biru sapphirenya perlahan tertutup pikirannaya melayang kembali mengingat pertemuan pertanya dengan gadis itu.
.
.
KRING KRINGGGG. . . .
Hp naruto berbunyi, dilayar hp nya tertera nama Neji memanggilnya “ea” jawab naruto malas “sampai kapan kau akan diatas sana ah? kakashi sensai menyuruh kau menghadap dia secepatnya”
“aku akan menghadap besok”
“baka, dia bilang secepatnya” teriak neji “aku tahu” jawab naruto santai
“dia bilang secepatnya kan? Secepatnya jika diartikan bisa berbeda-beda bagi setiap orang, Yasudah secepatnya menurutku itu besok atau mungkin lusa” sambung naruto
“hm” jawab neji jutek.
“neji ?” “hm” “neji, a-nu boleh minta nomer adikmu ??” tanya naruto gagap sambil cengar-cengir, “tidak” neji langsung memutus panggilannya, neji mulai memancarkan aura hitam, hingga orang yang berada disitu merinding. (wah wah wah dasar sister complex :D)
naruto hanya bisa mendesah, seperti dugaannya neji yang sister komplek pada adiknya tak mungkin membiarkan naruto mendekati adiknya begitu saja, dilihat dari pertemuan pertamanya dengan hinata dari sikap neji sudah tertera jelas, ‘tidak akan semudah itu mendekati hinata, padahal ini pertama kalinya aku serius terhadap wanita’ gumam naruto.
.
.
Tet tet teeet …
suara tadi begitu ditunggu-tunggu oleh semua insan disekolah, suara yang bergema diseluruh ruangan sekolah, suara yang mengusir lelahnya pikiran yang terkuras seusai belajar, suara yang menuntun mereka untuk bergegas pulang kerumah , suara bel itulah pertanda pelajaran telah usai. Halaman yang beberapa saat tadi sunyi kini kesunyian itu pecah, ketika suara murid berhamburan keluar kelas memcah kesunyian itu. Namun Perlahann-lahan mulai sunyi kembali.
.
*
.
‘ah bosan sekali, hidup sendiri sebagai tuan dirumah sebesar ini hanya sepi yang kurasa, andai saja tou-san dan kaa-san masih ada’ lirih naruto dalam hati, wajahnya yang biasa terlihat cerah secerah sang mentari kini muram terlihat jelas raut kesedihan diwajah jenakanya. Sebenarnya ibu Naruto ‘kushina’ meninggal setelah melahirkan Naruto, Dan Ayahnya Minato meninggal sebulan setelah Naruto lahir minato meninggal karena dibunuh oleh Orochimaru saingan bisnisnya. Dan selama ini Naruto dirawat oleh Hiruzen dan Istrinya , mereka adalah pelayan setia Naruto. Mungkin Naruto punya banyak harta peninggalan keluarganya yang berupa perusahaan besar, restaurant terkenal, dan rumah peristirahatan menyebar di seluruh jepang. Tapi bagi naruto itu tak ada artinya.
.
.
Terkadang Naruto berpikir ia bosam hidup dan ingin menyusul kedua orang tuanya, namun ia selalu ingat tulisan terakhir dari sang Ibu sepucuk surat yang tersirat sejuta arti kasih sayang. :
.
.
Dear Naruto
‘pengorbanan ini adalah bukti seberapa aku ingin kau hidup,
raga ku mungkin tak bersamamu namun percayalah jiwa takkan pernah musnah.
Cintaku, kasihku, buah hatiku, kebahagianmu adalah kebahagiaanku.
Ketika kau menangis ketika itu pula aku akan bersedih.
Ketika kau bahagia ketika itu pula aku akan sangat bahagia.
Dan ketika kau merindukanku, lihatlah bintang yang bersinar paling terang, aku akan menjelma menjadi bintangmu buah hatiku.
sesepi apapun hatimu segelap apapun prasaanmu, ingatlah dikala gelapnya malam masih ada Sang Bulan dan ribuan bintang yang selalu menerangi dan menemanimu.
Mereka selalu ada walau jauh diatas sana, kau tak bisa menyentuhnya tapi kau bisa melihat dan merasakan indahnya :”)
By : ibumu
.
.
Itulah sepucuk surat sejuta makna yang selama ini bisa membuat Naruto semangat Hidup. Menjalani hari-harinya walau sendiri tapi senyum selalu menghiasi wajah jenakanya itu.
.

Setelah lama merenung meratapi kesedihannya akhirnya Naruto memutuskan untuk berjalan-jalan ditaman dekat rumahnya. Langkah kakinya yang gagah berjalan mengelilingi seluk beluk taman yang menawan itu. Hamparan bunga berwarna-warni yang begitu semarak mengeluarkan aroma mereka masing-masing yang tercium harum dihidung Naruto. Naruto terus berjalan sambil menikmati indahnya taman itu sebentar ia merasa sedih atau lebih tepatnya iri melihat sebuah keluarga yang sedang bersama-sama dengan gembira, Naruto merasa cemburu karena dia tak pernah merasakan hangatnya keluarga walaupun pelayan pengasuhnya Hiruzen dan istrinya sudah dianggapnya sebagai orang tua anggat namun Naruto ingin merasakan kehangatan keluarga yang sesungguuhnya. Ia hanya bisa menghela nafasnya kemudian melanjutkan langkahnya dan sampailah Ia disebuah bangku taman, terlihat disana ada seorang gadis yang tak asing lagi dimatanya.
….
.
Naruto mendekat ketempat gadis itu, terlihatlah gadis itu sedang bersedih dengan wajah tertunduk, segelintir air mata membasahi pipi manis gadis itu sungguh tak tega Naruto melihat gadis yang dikaguminya menangis.
“hinata” sapa Naruto pada gadis itu, Hinata segera mengusap air matanya dan mengangkat kepalanya “Na-ru-to-senpai” jawab Hinata terbata dengan raut wajah yang terlihat jelas sedang berbalut kesedihan. Naruto kemudian duduk disamping Hinata.
“apa yang membuatmu mengeluarkan air mata yang membuat wajah manismu ternoda?” Tanya Naruto lembut. Mendengar pertanyaan Naruto, Hinata sedikit terkejut namun senang, jelas sekali terlihat rona merah diwajah putihnya ‘naruto bilang aq manis, dia menghawatirkanku? Kenapa? Apa mungkin’ lamun hinata Dalam hati.
“hinata” kata naruto sambil menatap dekat kewajah gadis yang tengah asik melamun itu. Menyadari wajah naruto sedekat itu dengannya membuat wajah Hinata merona-rona. Takut naruto melihat Hinata segera menunduk. “kenapa kau bersedih Hinata?” Tanya naruto kembali “dan kenapa kau sendirian malam-malam begini?” sambung Naruto. Dengan gugup Hinata berusaha menjawab pertanyaan Naruto. “aku hanya merindukan seseorang yang berharga dalam hidupku” jawab Hinata dengan lembut.

.
Mendengar itu jujur Naruto merasa kecewa serasa ada ribuan jarum menusuk hatinya ketika mendengar perkataan Hinata yang merindukan seseorang ‘apakah ia sudah punya kekasih, atau orang yang disukai’pemikiran itulah yang terlintas relung hati Naruto. “Kaa-san aku sangat merindukannya, dia meninggalkan ku setelah aku berusia 5 tahun, dia pergi sangat jauh sampai aku tak bisa memeluknya walau untuk sedetik saja” sambung Hinata sembari menitikkan air mata kembali. namun itu membuat Naruto kembali bersemangat, bukan karena senang ibunya Hinata meninggal tapi senang karena tahu Hinata masih jomblo. Lannjutt.
.
.
“Aku mengerti apa yang kau rasakan, Hinata” jawab Naruto sembari menyandarkan tubuhnya dibangku taman. “maksud Naruto-senpai?” jawab Hinata
“aku tahu bagaimana perasaanmu saat ini” jawab naruto. “Hinata, coba kau lihat bintang yang bertabur diatas langit sana” sambung Naruto. Hinata pun melihat keatas langit sambil menyandarkan tubunya.
“indah” ucap hinata samar-samar namun masih dapat didengar Naruto “benar,itu sebabnya jika aku merindukan seseorang aku pasti melihat bintang, coba kau perhatikan bintang yang paling terang diatas sana, bayangkalah bahwa bintang yang bersinar terang itu adalah orang yang kau rindukan, walau dia tak disampingmu tapi dia selalu ada dan memperhatikanmu dari atas sana” kata naruto lembutdengan tersenyum tipis
“ia-a a-ku mengerti, aku melihatnya Naruto-senpai, aku rasa dia tersenyum padaku” hinata kembali menitikkan air matanya kali ini bukan air mata kesedihan melainkan air mata terharu yang kemudian disusul oleh senyum manis semanis cahaya bintang yang dilihatnya. ”aku juga melihatnya, bintang yang bersinar terang” kata naruto
“ma-af naruto-senpai merindukan siapa?” Tanya Hinata sambil menutupi rasa sedihnya karena tahu Naruto merindukan Seseorang. “Kaa-san dan tou-san aku rindu mereka, mereka telah tiada” mendengar itu Hinata Lega karena tahu Naruto merindukan orang tuanya bukan orang lain (pacar) tapi ia juga sedih karena kasihan pada Naruto namun disatu sisi ia kagum karena Naruto selalu bisa ceria kapanpun seolah-olah tak terjadi apapun.
.
.
.
“ma-af, aku turut berduka” jawab Hinata sambil menatap naruto. Entah apa yang membuat Hinata yang dari awal jika ditatap Naruto ia pasti segera memalingkan wajah tapi kali terbalik bahkan kali ini ia yang menatap Naruto, Naruto juga menatapnya ‘ini pertama kalinya dia berani menatapku’pikir naruto sembari mendekatkan wajahnya ‘oh Tuhan menatapnya saja aku mengeluarkan seluruh keberanianku, kali ini ia semakin mendekat’ Hinata segera memalingkan wajahnya yang tengah merona-rona sembari menenangkan jantungnya yang sempat hiperaktif. ‘aku heran padanya, selalu saja memalingkan wajah’ guman naruto dalam hati.
.
.
“hinata” naruto terdiam sejenak menatap langit “Sang Bulan bagaikan ratu dilangit malam sedangkan ribuan bintang adalah dayang-dayangnya yang selalu menghiasi langit malam, mereka jauh tapi terasa dekat. Mereka memiliki tugas suci apa kau tahu hinata? selalu menuntun, menerangi dan menemani dikala malam, dikala hati ini terasa gelap.” Naruto menarik nafas “Dan walaupun ketika sinar Sang Bulan dan bintang tak terlihat dikala malam, percayalah mereka tetap menemani kita walau sinar mereka tersembunyikan oleh mendung” / “Dan walaupun ketika sinar Sang Bulan dan bintang tak terlihat dikala malam, percayalah mereka tetap menemani kita walau sinar mereka tersembunyikan oleh mendung” ucap Naruto dan Hinata bersamaan.
.
.
Naruto sedikit keran ‘kenapa hinata bisa tahu lanjutannya’ Naruto menatap Hinata heran, Hinata hanya tersenyum dengan rona merah diwajah putihnya. “Naruto-senpai terimakasih, semua yang kau katakan malam ini aku akan selalu mengenangnya dalam hati, selalu dan selamanya” ucap hinata lembut, Naruto hanya bisa salting mendengar ucapan Hinata sambil menggaruk-garuk kepalanya yang sama sekali tidak gatal sembari mengeluarkan cengiran cirikhasnya.
.
.
‘hinata entah kenapa aku merasa kau seperti Bulan dan bintang diatas itu, kau seanggun bulan dan senyummu semanis bintang yang amat sangat aku kagumi’ ucap naruto dalam hati
‘Naruto kau begitu mengagumi Sang Bulan dan Bintang, dan apa kau Tahu bulan tak akan bisa bercahaya tanpa Sang Mentari. Dan setelah semua ini aq rasa aku melihat 2 Mentari. Yang pertama yang tergantung diatas sana dan yang kedua dirimu yang selalu kukagumi diam-diam’ ucap hinata dalam hati pula.

.
.
wahai bulan wahai bintang, engkau telah menjadi saksi bisu sepasang insan ini. Engkau menjadi saksi benih cinta yang tersirat pada mereka kini sudah mulai tumbuh subur dihati mereka. namun akankah benih cinta ini bisa terus tumbuh dan bersemi bagai bunga dimusim semi ?.Dan jikalau mereka adalah Sang Bulan dan Sang Mentari, apakah mereka bisa bersatu? Mengingat bulan dan mentari hanya bertemu ketika terjadi ‘gerhana’ ?. Entahlah, Entah bisa atau tidak Hanya Tuhan yang tahu. Entah apa yang akan mereka hadapi kedepannya. Hanya Tuhan pula yang tahu.
.
.
.
.
to be continued

ah akhirnya fanfic pertama buatanku chapter 1 nya udah selesai #mungkin gak sebagus yang lainnya maklum baru pertama dan masih AMATIR heheh. semoga kalian suka. Hina minta tolong kasih pendapat kalian yah tentang fanfic pertama hina ini !
trimakasih

===========================

11 komentar:

  1. kereeennnnnn..........lanjuutt :)

    BalasHapus
  2. bro di tunggu epsd slnjtnya.... keren abis

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sankyuu bro ... ff lama ini tp belum sempet aq lanjutin hehe

      Hapus
  3. bagus tuh ff'y ... slalu d tunggu the next nya ..

    BalasHapus
  4. Bagus sekali , kapan di lanjutin nih?

    BalasHapus
  5. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  6. Bagus sekali , kapan di lanjutin nih?

    BalasHapus
  7. KOk ada sekolahnya harusnya kan gk

    BalasHapus
  8. ku harap ada lanjutannya min ..kere

    n kisah romance apalagi kata2 emang yang terbaik

    BalasHapus